Konfigurasi SSH
Persiapan
Adapun perlengkapan yang harus disiapkan diantaranya adalah:
- Komputer Server yang sudah diinstal Sistem Operasi Linux.
- Komputer Cient yang sudah diinstal Sistem Operasi Windows.
- Debian 11 DVD Binary-1
- Aplikasi Putty (Link ke Website] | Link Download)
Instalasi Paket
Sebelum Instalasi paket SSH pastikan terlebih dahulu agar Sistem Operasi linux dan Sistem Operasi Windows sudah saling terkoneksi dengan dilakukan pengujian konektivitas dari windows ke debian dan sebaliknya.
Terlebih dahulu instal paket SSH dengan nama paket ssh. Jika muncul seperti pada Gambar 13.1, tekan tombol “Y” atau langsung tekan tombol “enter” untuk melanjutkan proses instalasi. Jika diminta untuk memasukkan source/CD/DVD Binary-1 seperti pada Gambar 13.2, masukkan Binary tersebut dan kemudian tekan tombol “enter” untuk melanjutkan. Tunggu sampai proses instalasi selesai.
root@stemasi:~# apt-get install ssh
Gambar 13.1. Instalasi Paket SSH
Gambar 13.2. Source/CD/DVD Binary-1
Konfigurasi SSH
Masuk ke dalam direktori /etc/ssh dan kemudian buka file konfigurasi dengan nama sshd.conf.
root@stemasi:~# cd /etc/ssh root@stemasi:/etc/ssh# nano sshd_config
Berikutnya cari baris port jika ingin mengubah port default (lihat Gambar 13.3).
Gambar 13.3. Konfigurasi Port
Cari baris script PermitRootLogin dan ubah seperti pada Gambar 13.4.
Gambar 13.4. Mengubah PermitRootLogin
Jika sudah selesai, simpan dan keluarlah dari file tersebut. Jangan lupa restart service ssh terlebih dahulu sebelum digunakan.
root@stemasi:/etc/ssh# /etc/init.d/ssh restart
Pengujian
Hidupkan komputer client, kemudian hubungkan ke server.
Buka aplikasi Putty (download terlebih dahulu jika belum ada). Langkah pertama masukkan “Host Name (or IP Address)” dengan menggunakan IP Address server.
Berikutnya masukkan “Port” 1515 untuk layanan SSH.
Pilih “Connection type:” nya “SSH”, kemudian klik tombol “Open”. Untuk lebih jelasnya, anda dapat melihat Gambar 13.5.
Gambar 13.5. Tampilan Awal Aplikasi Putty
Jika anda menemukan peringatan seperti pada Gambar 13.6, “The host key is not cached for this server”. Pesan ini muncul karena baru pertama kali mengakses. Ini menandakan bahwa PuTTY belum memiliki host key dari server dalam cache-nya atau host key-nya telah berubah. Berikutnya klik “Accept” untuk melanjutkan.
Host key adalah sebuah kunci yang digunakan untuk mengenali server yang dikoneksikan. Ketika kita pertama kali terhubung ke server melalui SSH, Putty akan meminta konfirmasi untuk menyimpan host key dari server tersebut dalam cache-nya. Jika kita menyetujui, host key akan disimpan dan digunakan untuk setiap koneksi berikutnya. Hal ini hanya untuk memastikan bahwa kita hanya terhubung ke server yang sama, dan tidak terjebak dalam serangan man-in-the-middle.
Gambar 13.6. PuTTY Security Alert
Jika setelah mengklik “Accept” anda dialihkan ke tampilan login, berarti anda telah berhasil terkoneksi ke server. Sebenarnya, sampai tahap ini anda sudah berhasil terhubung ke server untuk melakukan remote dengan menggunakan SSH. Jika anda ingin melanjutkan prosesnya, masukkan username dan password server Linux Debian anda. Jika berhasil login, maka anda akan melihat seperti pada Gambar 13.7.
Gambar 13.7. Tampilan Setelah Berhasil Masuk Menggunakan Aplikasi PuTTY