Konsep K3 Penggunaan Peralatan Kerja Fiber Optik
Dalam penyambungan fiber optik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik, yang diantaranya adalah:
b. Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain;
c. Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan seperti potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
Pekerjaan penyambungan optik baik dalam penangan closure/sarana alat sambung maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu:
a. Sarung tangan;
b. Isolasi/lak ban;
c. Kacamata pelindung.
2) Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel, terminasi kabel;
3) Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.
1) Gunakanlah sarung tangan;
2) Gunakan kacamata pelindung mata (bila ada);
3) Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan lack band dan dibungkus kembali dengan lack band, kemudian dibuang ke tempat sampah;
4) Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang;
5) Jangan meniup potongan fiber optik.
2) Kepolisian,
3) Pemerintah daerah,
4) Dinas terkait lainnya,
2) Mencegah masuknya pihak ketiga,
3) Bila perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
1) Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas,
2) Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari.
2) Aktifkan rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur,
3) Ganjal roda bagian depan maupun belakang, 4) Menyediakan jalur bagi pejalan kaki,
5) Menyediakan jalur bagi kendaraan umum.
b) Untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
b) Lampu (flashing light),
c) Safety cone, safety bar, pagar/tali pembatas, bendera, dan sebagainya.
b) Harus jelas dan nampak dari kejauhan,
c) Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan,
d) Pastikan rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik.
Untuk penempatan rambu harus mengelilingi area kerja, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini:
a. Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH,
b. Gunakan tali atau kantong untuk menurunkan/menaikkan material dan peralatan,
c. Bekerja di MH paling sedikit harus dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH),
d. Jangan menyalakan api di dalam MH.
a. Gunakan ventilator MH,
b. Tempatkan pada posisi yang menguntungkan,
c. Jarak antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm,
d. Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH,
e. Selama bekerja, sebaiknya ventilasi dilakukan secara berkesinambungan.
a. Pastikan bahwa kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik,
b. Pengecekan udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan vertikal.
Apabila dalam pekerjaan di Manhole tidak memperhatikan ketersediaan ventilasi dan udara, maka dapat dipastikan akan mengalami gejala kekurangan oksigen.
Di bawah ini adalah tabel gejala tubuh kekurangan oksigen.
b. Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan,
c. Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang,
d. Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dan sebagainya,
e. Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir.