Panduan Lengkap: Konfigurasi IP Address Static di Linux Debian 11 Menggunakan CLI pada VirtualBox

No Comments

By Yunas Novela Harsa

Mengkonfigurasi IP Address static pada Linux Debian 11 melalui Command Line Interface (CLI) adalah keterampilan penting bagi siswa jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) yang ingin memahami manajemen jaringan secara mendalam. Dalam dunia jaringan, kemampuan untuk mengatur alamat IP secara manual sangat diperlukan, terutama dalam skenario seperti membangun server lokal, menguji jaringan virtual, atau menyiapkan lingkungan simulasi. Dalam artikel ini, kami akan memandu Anda langkah demi langkah untuk mengatur IP Address static pada Debian 11 yang berjalan di VirtualBox. Dengan menggunakan CLI, Anda tidak hanya belajar mengontrol jaringan dengan presisi, tetapi juga mengasah keterampilan teknis yang sangat relevan dengan kurikulum TJKT dan dunia kerja di bidang jaringan komputer.

Persyaratan

Sebelum memulai, pastikan Anda telah memenuhi persyaratan berikut:

  1. Sistem Operasi: Linux Debian 11 terinstal di VirtualBox.
  2. Akses Root atau Sudo: Anda perlu memiliki hak akses root atau pengguna dengan hak sudo.
  3. Informasi Jaringan: Siapkan detail jaringan seperti:
    • Alamat IP statis yang ingin Anda gunakan.
    • Subnet mask.
    • Gateway.
    • DNS server.

Langkah 1: Konfigurasi Jaringan di VirtualBox

Sebelum mengatur IP Address di Debian 11, pastikan pengaturan jaringan di VirtualBox sudah sesuai. Berikut caranya:

  1. Buka VirtualBox dan pilih mesin virtual Debian 11.
  2. Klik Settings > Network.
  3. Pada tab Adapter 1, pastikan:
    • Attached to: Pilih Host-only Adapter (untuk terhubung ke Host (sistem operasi yang digunakan di komputer laptop) atau Bridged Adapter (untuk terhubung langsung ke jaringan fisik)
    • Name: VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter jika attached to Host-only adapter jika pilih Bridge Adapter Pilih adapter jaringan yang sesuai (misalnya, adapter WiFi atau Ethernet host).
  4. Klik OK untuk menyimpan perubahan.

Langkah 2: Buka Terminal. Login ke sistem Debian 11 menggunakan root.

Langkah 3: Identifikasi Antarmuka Jaringan. Jalankan perintah berikut untuk melihat daftar antarmuka jaringan yang tersedia:

ip a

lihat nama jaringan yang aktif (biasanya eth0, ens33, atau enp0s3).

Langkah 4: Edit File Konfigurasi Jaringan. Buka file konfigurasi jaringan menggunakan editor teks seperti nano:

nano /etc/network/interfaces

cari bagian yang berkaitan dengan antarmuka jaringan (misalnya, enp0s3). Ubah konfigurasinya menjadi seperti berikut:

auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 192.168.50.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.50.1
dns-nameservers 8.8.8.8

Keterangan

bagian gateway dan dns-nameservers bisa diabaikan jika server tidak terhubung ke internet

  • address: Alamat IP statis yang ingin Anda gunakan.
  • netmask: Subnet mask jaringan.
  • gateway: Alamat gateway (biasanya alamat IP router).
  • dns-nameservers: DNS server yang akan digunakan.

Simpan perubahan dengan menekan Ctrl + O, lalu keluar dari editor dengan Ctrl + X.

Langkah 5: Restart Layanan Jaringan. Restart layanan jaringan untuk menerapkan perubahan:

systemctl restart networking
atau 
/etc/init.d/networking restart

Verifikasi konfigurasi dengan menjalankan:

ip a

perhatikan . . . pfifo_fast state down group . . .  jalankan perintah berikut

/sbin/ifup enp0s3

dan pastikan di bagian virtualbox bagian network di bagian setting cable connected sudah di centang

Verifikasi lagi dengan menjalankan

ip a

Langkah 6: Uji Koneksi Jaringan. uji koneksi ke client.

ping 192.168.50.2

 

Leave a Comment